Absen menulis lagi setelah sekian lamaaa.. sebenarnya tulisan ini pun tidak dimaksudkan. Apa daya, Internet lagi kurang bersahabat, DOtA pun terputus. Liburan pseudo ini dengan cepat membuat ritme. padahal kalau sedang kuliah rasanya sulit meritmekan keseharian. Saya bangun kesiangan, ke kampus, bimbingan, pulang, kalau tidak sedang browsing-browsing ya main dengan keluarga, lalu malamnya dota sampai pagi. seperti pagi ini pada harusnya yang tapi nyatanya tidak. Tapi agak bosan juga jadinya melakukan sesuatu berulang-ulang.
Pada entri sebelumnya saya sudah cerita tentang bagaimana saya harus membuat ulang proposal penelitian skripsi dikarenakan ada pergantian tema. Dan sekarang sih sejauh ini sedang berjalan maju. lambat, tapi tetap maju. Sudah 3 siang di minggu ini saya habiskan di ruangan dosen pembimbing untuk mengejar capaian-capaian. Dosen pembimbing saya memang tidak ortodoks, tapi baik. Jika umumnya landasan suatu penelitian adalah dikarenakan sebuah hipotesis yang ingin dibuktikan lalu merancang penelitian, karena keterbatasan waktu tahap yang saya lakukan adalah mencari hipotesis yang tepat untuk suatu rancangan penelitian. Tapi tetap bisa dinikmati kok proses pembelajarannya. apalagi tema yang diangkat adalah sesuatu yang belum saya pelajari secara mendalam di kuliah. memang jadi harus belajar dari awal lagi, tapi belajar terkadang bisa jadi menyenangkan. Intinya penelitian saya adalah membuat suatu kompeks lantanida atau logam tanah jarang dengan metode yang lebih cepat dari umum kemudian menguji karakteristik persenyawaan tersebut secara struktural bahkan sampai aktivitas anti mikrobialnya. Sounds douche ya? Tema itu sangat organo-metallik, sesuatu yang belum pernah saya pelajari secara mendalam. Tapi seminggu menyelami topik itu, terasa jauh lebih ramah dibanding topik sebelumnya. Baiklah tentang penelitiannya seperti apa mungkin akan dijelaskan di waktu lain.
Saat sedang browsing-browsing di waktu pseudo-liburan ini saya tiba-tiba berniat membuat katalog buku-buku yang ada di rumah saya. Karena ada 4 ruangan tempat menyimpan buku terkadang suka ada yang terlewat jika mencari suatu buku. Atau kadang-kadang anggota keluarga membeli buku yang sebenarnya sudah ada. Dan lagi pula akan lebih mudah mencarinya jika butuh informasi tentang suatu topik jika ada katalog judul yang bisa ditelusuri. Dimulailah pendataan virtual buku-buku yang ada dirumah. Baru sampai rak yang ada di koridor kamar saya, saya menemukan buku lama berkover keras dan berwarna cerah cantik. Itu adalah buku Animal Farm karya Orwell. Salah satu buku yang ada dua cetak di rumah saya, tapi yang satu itu saya beli karena tersedia dalam bahasa Inggris dengan harga lebih murah dari satu paket makan di restoran cepat saji sementara jilid satunya adalah buku berkertas kekuningan dan berbau apek peninggalan kuliah ayah saya. Saya pertama baca buku itu kelas 3 SD. Dengan karakter binatang-binatang dan alur yang menarik buku itu menjerat imajinasi saya masa kecil sebagai buku fabel, dan anak kecil tidaklah ambisius dalam membaca. Tujuan saya membaca hanya menunggu Ibu saya pulang kerja dan membuka pintu ke dalam ruang utama di rumah. (Saya sampai kelas 5 SD hanya punya akses hingga ruang baca yang adanya dekat gudang, supaya lebih aman katanya, tidak merujuk saya atau rumah yang diamankan). Sekarang 14 tahun berselang, saya membaca kembali fabel sederhana itu.