Labels

Showing posts with label bicara bola. Show all posts
Showing posts with label bicara bola. Show all posts

Tuesday, February 11, 2014

Menyambut era baru dominasi Chelsea

Ketika membaca berita menyoal Mourinho yang membandingkan Chelsea sebagai kuda kecil dibanding dengan Mobil Jaguar yang adalah Manchester City ketika Chelsea berhasil menang di Etihad medio pekan lalu, saya hanya sedikit terkesan dengan mind games Mourinho yang memang dalam kurun waktu dua tahun ini makin lihai dalam media handling, jauh lebih baik dibanding capres konvensi demokrat dengan segala publicity stuntnya. Ketika kemudian Pellegrini menggigit balik dengan mengatakan Chelsea sebagai klub dengan pengeluaran tertinggi dalam tahun terakhir, respon Mourinho tetap dengan Charm nya yang unik dan istimewa mengatakan bahwa Model Chelsea adalah model yang sustainable. Ini berita lengkapnya :


Mungkin apa yang terjadi memang hanya banter biasa antara dua rival menuju tahta Liga Primer Inggris yang prestisius. Tapi tidak seperti mind games biasanya yang penuh bumbu, yang mengerikan adalah : Mourinho Benar.

Sunday, September 22, 2013

Hikmah dari Valleca - Pembelaan untuk Busquets dan Valdes

Hampir tidak ada yang mencolok dari pertandingan Barca-Rayo semalam. Itu pendapat orang yang tidak menyaksikan pertandingannya dan hanya melihat highlight atau baca laporan pertandingan dari koran paling tidak. Bagi yang nonton, ada 2 hal yang menjadi poin pembicaraan, paling tidak menurut saya dari pertandingan semalam.

Barca, bermain di kandang lawan. Menang 4-0. Pedro Hat-trick. Hampir menurunkan yang bisa dikatakan lapis kedua. Cerita rutin.

Tapi scoreline tidak menceritakan dengan utuh. Rayo main dengan determinasi, pressing tinggi, dan passing pendek. Singkatnya, Rayo jadi Barca. Ketika  Barca unggul dengan skor berbahaya 1-0. Vallecano yang menguasai pertandingan mendapatkan pinalti ketika Adriano menjatuhkan pemain Rayo yang saya tidak kenal namanya, mohon dimaklumi jarang nonton La Liga. Saat itu Rayo benar-benar menguasai pertandingan baik dari penguasaan bola maupun dari jumlah peluang. Kedudukan seri akan membuat momentum terus memihak Rayo, dan Barca mengandalkan bola jauh dan second ball untuk menyerang harus lebih memainkan bola untuk menang. Tapi skenario itu tidak terjadi. Adalah Valdes, yang menjadi pahlawan melakukan penyelamatan tendangan pinalti yang memang tidak dilakukan dengan baik-baik amat. Tapi tetap menyelamatkan tendangan pinalti.
Satu jam kemudian Barca keluar sebagai pemenang dengan skor yang telak 4-0. Yang tidak diceritakan oleh skor tersebut adalah Barca, kalah penguasaan bola pertama kalinya sejak Clasico di Bernabeu tahun 2008. Selama 5 tahun, 316 match, 16 trofi, 4 pelatih, tidak pernah ada tim yang menyentuh bola lebih banyak ketika berhadapan dengan Barca. Di kandang, tandang, menang ataupun kalah.

Saturday, September 21, 2013

Mikel , Calon Legenda yang Terbuang

Sebelum kick-off pertandingan Chelsea vs Fulham malam ini, yang jadi sorotan adalah kritik Mourinho ke Juan Mata yang dianggap ga punya potongan untuk main di liga Inggris karena tingkat kerja yang rendah. Media sosial saya meledak dengan tweet nyinyir ketika Mata lagi-lagi tidak dapat tempat di starting line-up. Bahkan tidak mendapat spot di bench. Mou dianggap sebagai perusak karir katanya, melempar nama Kaka dan Casillas sebagai contoh sahih. Tapi jika ada yang karirnya dirusak oleh Mou, individu bernama John Mikel Obi, yang jadi Man of The Match hari ini sudah lebih tahu.

Kurang lebih menghilang selama satu pertandingan, Mikel membeli posisi di sebuah sepak pojok, terbebas dari penjagaan dan menyongsong post-play Terry dengan setengah tendangan voli yang butuh teknik tinggi. Itu bukan gol yang biasa dicetak seorang volante. Tapi Mikel memang bukan seorang volante yang biasa.

Thursday, September 5, 2013

Transfer Window, Chaos Theory, A take on Decision

Transfer Window....

Ketika para gila bola mulai berpikir bisa menjalani hidup dengan normal setelah 10 bulan masa satu musim kompetisi selesai, mereka tidak pernah lebih salah. “ Kalian ga bisa semudah itu lolos,” seringai dari The Beautiful Games. Umumnya dibuka sepanjang musim panas yaitu Juli hingga Agustus, begitu peluit terakhir kompetisi ditiup dan setelah pulih dari hangover setelah mabuk berat merayakan trofi baru yang diraih, atau mabuk untuk melupakan kegagalan mendapatkan trofi baru untuk diraih seluruh laki-laki di muka bumi mulai berkeringat dan gemetar cemas menunggu nasib dealing dari tim mereka.

It’s like christmas in footballing sense, they once said. Except it was happened a summer long. Two-months long. It’s more like a Ramadhan Month in footbaling sense. Bulan pelatihan. Bulan mengumpulkan amal. Satu bulan dimana akan menetukan bagaimana satu manusia atau dalam hal ini satu klub berharap dapat menjadi lebih baik untuk satu tahun kedepan. Dan kalau beruntung, mendapatkan satu signing yang merubah sejarah mereka menjadi lebih baik untuk selamanya. The lailatul Qadr.

Tuesday, August 6, 2013

The Immova-bale Player : Gareth Bale Saga

Tulisan tentang bola ini adalah sebagai proses pembelajaran saya, yang suka bola, untuk latihan nulis-nulis soal sepak bola. Tujuan menulis artikel-artikel soal bola adalah sebagai bagian dari latihan untuk proyek yang setelah liburan musim panas bakal dieksekusi bersama teman saya Reza Tirsadi - @RezaTL – yang untuk semantara doakan saja semoga berhasil. Sebagai pemenuhan hasrat saya terhadap sepakbola. Dan tentu saja for the love of the game. Mungkin belum baik sebagaimana tulisan tulisan semacamnya seharusnya. But a professional is also once, a beginner.


Musim panas, atau off-season, mungkin memang waktu liburan buat para pesepakbola. Selain kalau ada turnamen internasional musim panas, di musim panas pesepakbola mudik ke rumah masing-masing. Biasanya mereka berlibur dengan anak dan istri masing-masing, atau istri orang in case you’re John Terry. Atau dengan anak dan bukan istri, in case you’re Frank Lampard.

Tapi buat para aktor balik layar di klub-klub, baik itu manajer, sporting director, GM, Agen, Musim Panas itu musim sibuk. Ibarat BEM yang diawal tahun kejar setoran desain proker dan rapat kerja-konsolidasi tim sini sana, musim panas itu make or break tim buat satu musim kedepan. Musim panas juga waktu sebelum registrasi pemain hence it is the time when transfer window opens.

Tahun ini juga ga jauh beda. Bahkan kayaknya lebih sibuk dari biasanya. Meskipun sekarang udah bulan Agustus yang berarti training camp rata-rata udah selesai dan klub-klub udah mulai finalisasi komposisi timnya, transfer window Eropa rata rata akan masih dibuka sampai biasanya awal September. Berarti akan masih ada kemungkinan transaksi-transaksi yang bakal kejadian dan menarik untuk diamati.

Dan bahwasanya tahun ini merupakan salah satu tahun yang paling sibuk dalam sejarah bursa transfer dapat diperdebatkan bersama. Uang dihamburkan untuk pembelian pemain dan pembelian harapan kesuksesan instan. Revolusi Riviera oleh milyuner Russia Dmitry Rybolovlev bisa membuat Monaco, baru promosi dari ligue-2 mendatangkan pemain kelas dunia macam Falcao Garcia, James Rodriguez, Joao Moutinho, dan aktor pendukung macam Toulalan, Abidal, Carvalho. PSG masih berharap bisa membeli Trofi Liga Champion dengan mendatangkan Cavani, Marquinhos dan Lucas Digne. Klub-klub yang rutin buang-buang uang macam Manchester City, Real Madrid, dan Chelsea juga tetap sibuk tahun ini. Dan Barcelona punya poster boy baru.

Yah yang semacam Arsenal juga masih ada sih.

Sementara seperti yang sudah dibilang bahwa Agustus tim-tim sudah berniat melakukan finalisasi personil dan melakukan bonding dengan anggota yang ada, transaksi-transaksi besar juga masih sering terjadi di akhir-akhir bursa transfer. Modric everyone?

Dan sejauh ini, masih banyak saga-saga yang berlangsung dan membuat fans dari klub yang bersangkutan keringet dingin sambil buka goal.com atau @transferzone setiap mereka bangun tidur. Yang paling menyita perhatian menurut saya adalah cerita tentang Rooney, Suarez, dan tentu aja GARETH BALE.