Labels

Tuesday, August 6, 2013

The Immova-bale Player : Gareth Bale Saga

Tulisan tentang bola ini adalah sebagai proses pembelajaran saya, yang suka bola, untuk latihan nulis-nulis soal sepak bola. Tujuan menulis artikel-artikel soal bola adalah sebagai bagian dari latihan untuk proyek yang setelah liburan musim panas bakal dieksekusi bersama teman saya Reza Tirsadi - @RezaTL – yang untuk semantara doakan saja semoga berhasil. Sebagai pemenuhan hasrat saya terhadap sepakbola. Dan tentu saja for the love of the game. Mungkin belum baik sebagaimana tulisan tulisan semacamnya seharusnya. But a professional is also once, a beginner.


Musim panas, atau off-season, mungkin memang waktu liburan buat para pesepakbola. Selain kalau ada turnamen internasional musim panas, di musim panas pesepakbola mudik ke rumah masing-masing. Biasanya mereka berlibur dengan anak dan istri masing-masing, atau istri orang in case you’re John Terry. Atau dengan anak dan bukan istri, in case you’re Frank Lampard.

Tapi buat para aktor balik layar di klub-klub, baik itu manajer, sporting director, GM, Agen, Musim Panas itu musim sibuk. Ibarat BEM yang diawal tahun kejar setoran desain proker dan rapat kerja-konsolidasi tim sini sana, musim panas itu make or break tim buat satu musim kedepan. Musim panas juga waktu sebelum registrasi pemain hence it is the time when transfer window opens.

Tahun ini juga ga jauh beda. Bahkan kayaknya lebih sibuk dari biasanya. Meskipun sekarang udah bulan Agustus yang berarti training camp rata-rata udah selesai dan klub-klub udah mulai finalisasi komposisi timnya, transfer window Eropa rata rata akan masih dibuka sampai biasanya awal September. Berarti akan masih ada kemungkinan transaksi-transaksi yang bakal kejadian dan menarik untuk diamati.

Dan bahwasanya tahun ini merupakan salah satu tahun yang paling sibuk dalam sejarah bursa transfer dapat diperdebatkan bersama. Uang dihamburkan untuk pembelian pemain dan pembelian harapan kesuksesan instan. Revolusi Riviera oleh milyuner Russia Dmitry Rybolovlev bisa membuat Monaco, baru promosi dari ligue-2 mendatangkan pemain kelas dunia macam Falcao Garcia, James Rodriguez, Joao Moutinho, dan aktor pendukung macam Toulalan, Abidal, Carvalho. PSG masih berharap bisa membeli Trofi Liga Champion dengan mendatangkan Cavani, Marquinhos dan Lucas Digne. Klub-klub yang rutin buang-buang uang macam Manchester City, Real Madrid, dan Chelsea juga tetap sibuk tahun ini. Dan Barcelona punya poster boy baru.

Yah yang semacam Arsenal juga masih ada sih.

Sementara seperti yang sudah dibilang bahwa Agustus tim-tim sudah berniat melakukan finalisasi personil dan melakukan bonding dengan anggota yang ada, transaksi-transaksi besar juga masih sering terjadi di akhir-akhir bursa transfer. Modric everyone?

Dan sejauh ini, masih banyak saga-saga yang berlangsung dan membuat fans dari klub yang bersangkutan keringet dingin sambil buka goal.com atau @transferzone setiap mereka bangun tidur. Yang paling menyita perhatian menurut saya adalah cerita tentang Rooney, Suarez, dan tentu aja GARETH BALE.


Mungkin sudah pada dengar kalau Real Madrid, yang juga sangat aktif tahun ini dengan pembelian Isco, Illaramendi, dan Carvajal, melakukan penawaran dengan angka Rekor untuk transfer hak pendaftaran Gareth Bale sebesar € 100 Juta. Apa memang Bale, Double Player of The Year sekaligus Young Player of The Year musim ini berharga sebesar itu? Kalau memang bandrolnya tepat, apakah Madrid benar-benar perlu Bale? Apakah Spurs mampu hidup tanpa Bale?

Kedua klub sejauh ini sudah bermain baik di bursa transfer menurut saya. Real Madrid berhasil mendapatkan ketiga prospek besar timnas Spanyol yang sebelumnya sudah saya sebutkan. Meski pemain-pemain tersebut tidak murah, mereka berhasil menutupi dana yang dikeluarkan dengan penjualan Higuain, Albiol, dan Callejon. Madrid nampaknya bukan Tim Galacticos yang beli pemain asal-asalan lagi. Pembelian Bale dapat membuat mereka kembali terjerumus kedalam lembah Galacticos buang-buang duit.
Sementara Spurs, berhasil mendatangkan Paulinho, Peraih Bronze Ball Piala Konfederasi. Soldado dan Nacer Chadli Resmi didatangkan. Dengan sembuhnya Sandro, Tottenham bakal jadi penantang kuat spot liga Champion. Tapi apakah kehilangan Bale bisa merusak rencana mereka?

 Bale bukan pemain jelek. Kalau ada orang yang bilang bahwa Bale itu ga pantas jadi Player of The Year maka akan saya toyor kepalanya sambil saya perlihatkan video golnya saat lawan Southampton musim lalu. Atau sunderland. Atau apa perlu highlight Inter vs Spurs UCL beberapa musim lalu? Saat Bale memperkosa Maicon - yang katanya bek kanan terbaik dunia saat itu -  tanpa ampun?

Tapi menurut saya, untuk seluruh kerja keras yang sejauh ini sempurna di bursa Tahun ini untuk Madrid, pembelian Bale bukanlah Cherry on Top. Tapi juga penambahan daun mint, batang cengkeh, whipped cream, saos stroberi, dan tauco. Berlebihan dan tak layak. Dan semakin panjang saga ini berlangsung semakin rugi juga untuk spurs, terlepas jadi atau tidak jadinya Bale pindah.

Dari Camp Spurs, Setelah dijanjikan liga champions untuk tahun depan oleh Daniel Levy, janji yang sama pada tahun lalu, Bale terlihat akan singgah satu tahun lagi. Ditambah Bale, saat ini baru saja jadi ayah dan menata keluarga baru. Bahkan ada gosip Bale akan memperpanjang kontrak senilai € 150.000 / minggu yang dengan nyamannya akan merusak struktur gaji Spurs. Semua demi Bale.

Wajarlah kalau Bale dinilai setinggi itu oleh manajemen Spurs. Musim lalu Bale membuat 26 gol di segala kompetisi. 26 gol dari 60 gol sepanjang 8 tahun karirnya. Bahkan, salah satu syarat yang diajukan AVB ketika menolak tawaran PSG adalah “ gue mau tinggal, asal Bale juga tinggal”. Apresiasi juga bukan datang dari manajemen spurs saja. Bale mendapatkan semua gelar pribadi yang bisa diraih di EPL. Professional Footballer Association (PFA)Player  of the Year, PFA Young Player of The Year, sekaligus juga Footballers Writers Association (FWA) Player of the year. Kedua kalinya dalam sejarah seorang pemain meraih treble gelar individu di tanah Inggris. Dan kebetulan yang menyenangkan, pemain sebelumnya yang melakukannya adalah Cristiano Ronaldo pada tahun 2007.

Real Madrid, tim yang kini dibela Cristiano mencium bau darah dan segera mendekati Bale. Charm offensive dilancarkan. Trik yang sama dengan tahun lalu yang membuat Modric berhasil ganti baju menjadi kostum Real. Orang penting macam Zidane bahkan presiden Real sendiri komentar memuji Bale. Setelah Madrid mengeluarkan ultimatum kalau ini musim terakhir Madrid akan menunggu Bale dan move on ke target berikutnya. Bale kepincut dan akhirnya menuntut pindah ke Real. Tapi ada satu halangan : Daniel Levy.

Hai.. Halo... Ini Daniel Levy, Bukan Hari Panca

CEO Spurs ini memang terkenal sebagai negosiator yang galak. Kalau mau contoh, lagi-lagi kita sebut that certain Luka Modric. Tahun lalu sengambek apapun Modric minta transfer, Levy bilang “ Lo ga pergi kemana-mana, sana latihan”. Dan meskipun akhirnya pindah, Modric pindah pada waktu deadline dan dengan uang yang besar pula.

Sekarang Levy kembali beraksi. Meskipun awalnya menyatakan Bale tidak untuk dijual, membaca situasi bahwa Bale tidak lagi betah dan Madrid berani memecahkan celengan untuk mendapatkan Bale, Levy akhirnya bersiap hidup tanpa Bale mengajak Madrid Negosiasi. Gosip Awal yang bilang bahwa Levy menganggap harga € 100 juta tidak cukup dan meminta tambahan pemain yang bersinar begitu terang saat Euro U-21 Championship di Israel kemarin, Alvaro Morata sebagai tambahan. Sekarang gosip yang beredar adalah Levy mengajukan nilai € 120 Juta. Lewat jauh dari Transfer Cristiano yang € 94 Juta.

Tapi benarkah Bale tergantikan di Spurs? Di pre-season tanpa Bale, Spurs bermain miskin ledakan dan flair. Di luar pertandingan melawan China Selatan dari 6 pertandingan Spurs hanya mencetak 4 gol. Padahal lawannya yang punya nama hanya Sunderland dan Monaco. Ketiadaan Bale juga akan menyebabkan AVB merasa terkhianati. AVB diberikan target untuk menantang tempat untuk lolos ke UCL musim depan. Syarat yang disanggupi asal Bale tinggal. Lagipula prestasi spurs yang kian meningkat trennya beberapa tahun kebelakang akan dianggap sebagai surprise package belaka dibandingkan menjadi perrenial contender. Setelah kehilangan Modric, kehilangan Bale akan dianggap sebagai pernyataan rendahnya motivasi dan Spurs tidak akan mendapat respect dan dianggap sebagai selling club saja
Hasil transfer dari Bale memang bisa digunakan untuk melakukan pembelian pengganti. Tapi dalam 3 minggu yang tersisa di bursa transfer, pilihan semakin sedikit demikian juga dengan waktu adaptasi.

Waktu adaptasi juga yang menjadi hambatan Bale untuk dapat sukses di Madrid. Tidak ikut berpartisipasi dalam pre-season bisa menjadi pengaruh dalam integrasi pemain di sebuah klub. Untuk bukti? Coba tanya Modric lagi. Modric yang pindah mepet deadline tahun lalu memulai musim dengan buruk. Bahkan pada polling akhir tahun 2012 dianugerahi gelar worst signing oleh Marca. Dengan Madrid pada sistem transisi setelah era Mou, bahkan pemain lama pun akan memerlukan masa adaptasi pada pre-season. Apalagi pemain baru yang ga ikut pre-season.

Seandainya dengan masa transisi yang andaikata berjalan lancar pun, masih ada masalah lain. Cristiano.
Di skuat madrid yang sudah seperti observatorium boscha, penuh dengan bintang, Cristiano masih merupakan bintang yang nyalanya paling terang. Mungkin Cristiano adalah planet. Bukan bintang. Sehingga seperti bintang utara, keberadaannya tetap mencolok.

Keberadaan Bale dengan transfer yang melebihi transfer Cristiano akan memaksa Cristiano untuk berbagi panggung, hal yang tidak biasa dia lakukan. Cristiano yang caper dan mengatakan dirinya sedih ketika publik lebih mendukung Casillas untuk anugerah Ballon D’Or dibanding dirinya, mungkin akan mogok makan dan banting-banting piring mengancam bunuh diri ketika publik madrid tidak memberikan perhatian yang ia butuhkan.

Secara taktis, Bale beroperasi di kiri. Meskipun diberi kebebasan untuk roaming kemana saja di spurs. Demikian pula Cristiano. Tentu Cristiano bisa main disebelah kanan. Tapi apakah Cristiano mau pindah demi Bale? Sudah merebut gelar pemain termahal, merebut posisinya pula? Pasti Cristiano ngambek. Apalagi Cristiano sekarang sedang dalam negosiasi perpanjangan kontraknya yang akan habis 2015. Dan MU serta PSG sedang mengendus-ngendus kemungkinan untuk menggoda Cristiano. Yang artinya Cristiano mempunyai Bargaining position yang lebih baik.

Bale memulai karir sebagai bek kiri. Dan di Spanyol, sistem main bek sayap ga tau malu overlap sesuka hati sudah biasa (Alba, Alves, Marcelo, Juanfran). Dan tandem Ronaldo – Bale di sisi Kiri Madrid akan membuat bek kanan macam manapun di liga atau bahkan di Eropa terkencing-kencing. Tapi siapa yang mau bayar € 120 juta untuk seorang bek ?

Alasan-alasan itu yang menyebabkan, menurut saya, transfer Bale bukan akan menjadi bisnis yang baik untuk kedua belah pihak. Memang Bale tumbuh sangat pesat menjadi pemain yang saya yakin sudah tergolong world-class. Bahkan lebih cepat dari pertumbuhan Spurs. Cepat atau lambat Bale akan pindah dari spurs dan memenuhi potensinya. Suatu saat Bale akan memenuhi taksiran harga € 120 juta-nya yang tak wajar itu. Dan klub mana lagi selain Madrid yang mampu menyanggupi harga tersebut. Tapi memaksakan transfer sekarang dan Madrid mungkin tak akan mendapat Bale yang utuh, Bale akan menghabiskan 3 bulan pertamanya belajar bahasa spanyol mendiskusikan taktik dengan Ancelotti di bench Madrid, dan Tottenham, lagi, akan kehilangan tempat untuk liga Champion karena bergantung pada macam Sigurdsson dan Holtby untuk melayani Soldado. Tapi sayangnya ini yang nampaknya akan terjadi, karena dikabarkan Levy dan Perez sudah janjian untuk bernegosiasi di Florida saat ini juga.

Satu-satunya hal baik dalam transfer ini adalah, Pemain termahal Britania bukan lagi Andy Carroll

British Most Expensive Playar and His Biggest Fan


Tulisan Bola saya yang berikutnya harusnya tak sepanjang ini. Berhubung tulisan ini tulisan pertama, saya perlu Show-off dan pamer pengetahuan yang sebenarnya tak terlalu relevan dalam tulisan untuk menunjukkan kepahaman saya. Cheerio.





No comments:

Post a Comment