Tulisan tentang bola ini adalah sebagai proses pembelajaran saya, yang suka bola, untuk latihan nulis-nulis soal sepak bola. Tujuan menulis artikel-artikel soal bola adalah sebagai bagian dari latihan untuk proyek yang setelah liburan musim panas bakal dieksekusi bersama teman saya Reza Tirsadi - @RezaTL – yang untuk semantara doakan saja semoga berhasil. Sebagai pemenuhan hasrat saya terhadap sepakbola. Dan tentu saja for the love of the game. Mungkin belum baik sebagaimana tulisan tulisan semacamnya seharusnya. But a professional is also once, a beginner.
Musim panas,
atau off-season, mungkin memang waktu
liburan buat para pesepakbola. Selain kalau ada turnamen internasional musim
panas, di musim panas pesepakbola mudik ke rumah masing-masing. Biasanya mereka
berlibur dengan anak dan istri masing-masing, atau istri orang in case you’re John Terry. Atau dengan
anak dan bukan istri, in case you’re
Frank Lampard.
Tapi buat para
aktor balik layar di klub-klub, baik itu manajer, sporting director, GM, Agen, Musim Panas itu musim sibuk. Ibarat BEM
yang diawal tahun kejar setoran desain proker dan rapat kerja-konsolidasi tim
sini sana, musim panas itu make or break tim
buat satu musim kedepan. Musim panas juga waktu sebelum registrasi pemain hence it is the time when transfer window opens.
Tahun ini juga
ga jauh beda. Bahkan kayaknya lebih sibuk dari biasanya. Meskipun sekarang udah
bulan Agustus yang berarti training camp rata-rata
udah selesai dan klub-klub udah mulai finalisasi komposisi timnya, transfer window Eropa rata rata akan
masih dibuka sampai biasanya awal September. Berarti akan masih ada kemungkinan
transaksi-transaksi yang bakal kejadian dan menarik untuk diamati.
Dan bahwasanya
tahun ini merupakan salah satu tahun yang paling sibuk dalam sejarah bursa
transfer dapat diperdebatkan bersama. Uang dihamburkan untuk pembelian pemain
dan pembelian harapan kesuksesan instan. Revolusi Riviera oleh milyuner Russia
Dmitry Rybolovlev bisa membuat Monaco, baru promosi dari ligue-2 mendatangkan
pemain kelas dunia macam Falcao Garcia, James Rodriguez, Joao Moutinho, dan
aktor pendukung macam Toulalan, Abidal, Carvalho. PSG masih berharap bisa
membeli Trofi Liga Champion dengan mendatangkan Cavani, Marquinhos dan Lucas
Digne. Klub-klub yang rutin buang-buang uang macam Manchester City, Real
Madrid, dan Chelsea juga tetap sibuk tahun ini. Dan Barcelona punya poster boy baru.
Yah yang semacam
Arsenal juga masih ada sih.
Sementara
seperti yang sudah dibilang bahwa Agustus tim-tim sudah berniat melakukan
finalisasi personil dan melakukan bonding dengan anggota yang ada, transaksi-transaksi
besar juga masih sering terjadi di akhir-akhir bursa transfer. Modric everyone?
Dan sejauh ini,
masih banyak saga-saga yang berlangsung dan membuat fans dari klub yang bersangkutan keringet dingin sambil buka
goal.com atau @transferzone setiap mereka bangun tidur. Yang paling menyita
perhatian menurut saya adalah cerita tentang Rooney, Suarez, dan tentu aja GARETH
BALE.
Mungkin sudah
pada dengar kalau Real Madrid, yang juga sangat aktif tahun ini dengan
pembelian Isco, Illaramendi, dan Carvajal, melakukan penawaran dengan angka
Rekor untuk transfer hak pendaftaran Gareth Bale sebesar €
100 Juta. Apa memang Bale, Double Player
of The Year sekaligus Young Player of
The Year musim ini berharga sebesar itu? Kalau memang bandrolnya tepat,
apakah Madrid benar-benar perlu Bale? Apakah Spurs mampu hidup tanpa Bale?
Kedua klub
sejauh ini sudah bermain baik di bursa transfer menurut saya. Real Madrid
berhasil mendapatkan ketiga prospek besar timnas Spanyol yang sebelumnya sudah
saya sebutkan. Meski pemain-pemain tersebut tidak murah, mereka berhasil
menutupi dana yang dikeluarkan dengan penjualan Higuain, Albiol, dan Callejon. Madrid
nampaknya bukan Tim Galacticos yang
beli pemain asal-asalan lagi. Pembelian Bale dapat membuat mereka kembali
terjerumus kedalam lembah Galacticos buang-buang duit.
Sementara Spurs,
berhasil mendatangkan Paulinho, Peraih Bronze Ball Piala Konfederasi. Soldado dan
Nacer Chadli Resmi didatangkan. Dengan sembuhnya Sandro, Tottenham bakal jadi
penantang kuat spot liga Champion. Tapi apakah kehilangan Bale bisa merusak
rencana mereka?
Bale bukan pemain jelek. Kalau ada orang yang bilang
bahwa Bale itu ga pantas jadi Player of
The Year maka akan saya toyor kepalanya sambil saya perlihatkan video
golnya saat lawan Southampton musim lalu. Atau sunderland. Atau apa perlu highlight Inter vs Spurs UCL beberapa
musim lalu? Saat Bale memperkosa Maicon - yang katanya bek kanan terbaik dunia
saat itu - tanpa ampun?
Tapi menurut
saya, untuk seluruh kerja keras yang sejauh ini sempurna di bursa Tahun ini
untuk Madrid, pembelian Bale bukanlah Cherry
on Top. Tapi juga penambahan daun mint, batang cengkeh, whipped cream, saos stroberi, dan tauco.
Berlebihan dan tak layak. Dan semakin panjang saga ini berlangsung semakin rugi
juga untuk spurs, terlepas jadi atau tidak jadinya Bale pindah.
Dari Camp Spurs, Setelah dijanjikan liga
champions untuk tahun depan oleh Daniel Levy, janji yang sama pada tahun lalu, Bale
terlihat akan singgah satu tahun lagi. Ditambah Bale, saat ini baru saja jadi
ayah dan menata keluarga baru. Bahkan ada gosip Bale akan memperpanjang kontrak
senilai €
150.000 / minggu yang dengan nyamannya akan merusak struktur gaji Spurs. Semua
demi Bale.
Wajarlah kalau Bale
dinilai setinggi itu oleh manajemen Spurs. Musim lalu Bale membuat 26 gol di
segala kompetisi. 26 gol dari 60 gol sepanjang 8 tahun karirnya. Bahkan, salah
satu syarat yang diajukan AVB ketika menolak tawaran PSG adalah “ gue mau
tinggal, asal Bale juga tinggal”. Apresiasi juga bukan datang dari manajemen
spurs saja. Bale mendapatkan semua gelar pribadi yang bisa diraih di EPL. Professional Footballer Association (PFA)Player
of the Year, PFA Young Player of The
Year, sekaligus juga Footballers
Writers Association (FWA) Player of the year. Kedua kalinya dalam sejarah
seorang pemain meraih treble gelar individu di tanah Inggris. Dan kebetulan
yang menyenangkan, pemain sebelumnya yang melakukannya adalah Cristiano Ronaldo
pada tahun 2007.
Real Madrid, tim
yang kini dibela Cristiano mencium bau darah dan segera mendekati Bale. Charm offensive dilancarkan. Trik yang
sama dengan tahun lalu yang membuat Modric berhasil ganti baju menjadi kostum
Real. Orang penting macam Zidane bahkan presiden Real sendiri komentar memuji
Bale. Setelah Madrid mengeluarkan ultimatum kalau ini musim terakhir Madrid
akan menunggu Bale dan move on ke target berikutnya. Bale kepincut dan akhirnya
menuntut pindah ke Real. Tapi ada satu halangan : Daniel Levy.
CEO Spurs ini
memang terkenal sebagai negosiator yang galak. Kalau mau contoh, lagi-lagi kita
sebut that certain Luka Modric. Tahun
lalu sengambek apapun Modric minta transfer, Levy bilang “ Lo ga pergi
kemana-mana, sana latihan”. Dan meskipun akhirnya pindah, Modric pindah pada
waktu deadline dan dengan uang yang besar pula.
Sekarang Levy
kembali beraksi. Meskipun awalnya menyatakan Bale tidak untuk dijual, membaca
situasi bahwa Bale tidak lagi betah dan Madrid berani memecahkan celengan untuk
mendapatkan Bale, Levy akhirnya bersiap hidup tanpa Bale mengajak Madrid
Negosiasi. Gosip Awal yang bilang bahwa Levy menganggap harga € 100 juta
tidak cukup dan meminta tambahan pemain yang bersinar begitu terang saat Euro
U-21 Championship di Israel kemarin, Alvaro Morata sebagai tambahan. Sekarang
gosip yang beredar adalah Levy mengajukan nilai € 120 Juta. Lewat jauh dari
Transfer Cristiano yang € 94 Juta.
Tapi
benarkah Bale tergantikan di Spurs? Di pre-season tanpa Bale, Spurs bermain
miskin ledakan dan flair. Di luar
pertandingan melawan China Selatan dari 6 pertandingan Spurs hanya mencetak 4
gol. Padahal lawannya yang punya nama hanya Sunderland dan Monaco. Ketiadaan
Bale juga akan menyebabkan AVB merasa terkhianati. AVB diberikan target untuk
menantang tempat untuk lolos ke UCL musim depan. Syarat yang disanggupi asal
Bale tinggal. Lagipula prestasi spurs yang kian meningkat trennya beberapa
tahun kebelakang akan dianggap sebagai surprise
package belaka dibandingkan menjadi perrenial
contender. Setelah kehilangan Modric, kehilangan Bale akan dianggap sebagai
pernyataan rendahnya motivasi dan Spurs tidak akan mendapat respect dan dianggap sebagai selling club saja
Hasil
transfer dari Bale memang bisa digunakan untuk melakukan pembelian pengganti.
Tapi dalam 3 minggu yang tersisa di bursa transfer, pilihan semakin sedikit
demikian juga dengan waktu adaptasi.
Waktu
adaptasi juga yang menjadi hambatan Bale untuk dapat sukses di Madrid. Tidak
ikut berpartisipasi dalam pre-season bisa menjadi pengaruh dalam integrasi
pemain di sebuah klub. Untuk bukti? Coba tanya Modric lagi. Modric yang pindah
mepet deadline tahun lalu memulai musim dengan buruk. Bahkan pada polling akhir
tahun 2012 dianugerahi gelar worst
signing oleh Marca. Dengan Madrid
pada sistem transisi setelah era Mou, bahkan pemain lama pun akan memerlukan
masa adaptasi pada pre-season. Apalagi pemain baru yang ga ikut pre-season.
Seandainya
dengan masa transisi yang andaikata berjalan lancar pun, masih ada masalah
lain. Cristiano.
Di skuat
madrid yang sudah seperti observatorium boscha, penuh dengan bintang, Cristiano
masih merupakan bintang yang nyalanya paling terang. Mungkin Cristiano adalah
planet. Bukan bintang. Sehingga seperti bintang utara, keberadaannya tetap
mencolok.
Keberadaan
Bale dengan transfer yang melebihi transfer Cristiano akan memaksa Cristiano
untuk berbagi panggung, hal yang tidak biasa dia lakukan. Cristiano yang caper
dan mengatakan dirinya sedih ketika publik lebih mendukung Casillas untuk
anugerah Ballon D’Or dibanding dirinya, mungkin akan mogok makan dan
banting-banting piring mengancam bunuh diri ketika publik madrid tidak
memberikan perhatian yang ia butuhkan.
Secara
taktis, Bale beroperasi di kiri. Meskipun diberi kebebasan untuk roaming kemana saja di spurs. Demikian pula
Cristiano. Tentu Cristiano bisa main disebelah kanan. Tapi apakah Cristiano mau
pindah demi Bale? Sudah merebut gelar pemain termahal, merebut posisinya pula?
Pasti Cristiano ngambek. Apalagi Cristiano sekarang sedang dalam negosiasi
perpanjangan kontraknya yang akan habis 2015. Dan MU serta PSG sedang
mengendus-ngendus kemungkinan untuk menggoda Cristiano. Yang artinya Cristiano
mempunyai Bargaining position yang
lebih baik.
Bale
memulai karir sebagai bek kiri. Dan di Spanyol, sistem main bek sayap ga tau
malu overlap sesuka hati sudah biasa (Alba, Alves, Marcelo, Juanfran). Dan
tandem Ronaldo – Bale di sisi Kiri Madrid akan membuat bek kanan macam manapun
di liga atau bahkan di Eropa terkencing-kencing. Tapi siapa yang mau bayar €
120 juta untuk seorang bek ?
Alasan-alasan
itu yang menyebabkan, menurut saya, transfer Bale bukan akan menjadi bisnis
yang baik untuk kedua belah pihak. Memang Bale tumbuh sangat pesat menjadi
pemain yang saya yakin sudah tergolong world-class.
Bahkan lebih cepat dari pertumbuhan Spurs. Cepat atau lambat Bale akan pindah
dari spurs dan memenuhi potensinya. Suatu saat Bale akan memenuhi taksiran
harga € 120 juta-nya yang tak wajar itu. Dan klub mana lagi selain Madrid yang
mampu menyanggupi harga tersebut. Tapi memaksakan transfer sekarang dan Madrid
mungkin tak akan mendapat Bale yang utuh, Bale akan menghabiskan 3 bulan
pertamanya belajar bahasa spanyol mendiskusikan taktik dengan Ancelotti di bench Madrid, dan Tottenham, lagi, akan
kehilangan tempat untuk liga Champion karena bergantung pada macam Sigurdsson
dan Holtby untuk melayani Soldado. Tapi sayangnya ini yang nampaknya akan terjadi, karena dikabarkan Levy dan Perez sudah janjian untuk bernegosiasi di Florida saat ini juga.
Satu-satunya
hal baik dalam transfer ini adalah, Pemain termahal Britania bukan lagi Andy
Carroll
British Most Expensive Playar and His Biggest Fan |
No comments:
Post a Comment