Malam adalah yang
bikin perkasa runtuh
Tiada tersisa hingar
bingar sore tadi
Sementara
Sengau tidur mu
terdengar dari jauh
Jam berdetik mundur mengajak
kembali
Bayangmu ditinggal
dalam perjalanan pulang terakhir,
Duduk di Jok sebelah
kiri
Menunjuk, menggarisbawahi
takdir Pada
tempat-tempat dulu
kita singgahi
Panggilmu bagai menali
dalam air
Meriak rindu yang
tak terusir
Terasa beratmu bersandar
menawar suka
Ada pertimbangan
yang tercerabut dari akarnya
Sore ini aku duduk mengamati
Kau yang tanpa hujan
membias pelangi
Bukan menari
tanganmu melambai
Terhalang jurang,
tak mudah melompat dan menggapai.
Bukan aku ingin
berhenti Berlari, Kemudian
“Jalan Ini Buntu
Tuan Putri!”
Tapi Perih sembuh
sendiri
Sedang Sepi dibawa
matiKhairu Nuzula
26 Oktober 2013
0134
No comments:
Post a Comment