Labels

Saturday, September 21, 2013

Mikel , Calon Legenda yang Terbuang

Sebelum kick-off pertandingan Chelsea vs Fulham malam ini, yang jadi sorotan adalah kritik Mourinho ke Juan Mata yang dianggap ga punya potongan untuk main di liga Inggris karena tingkat kerja yang rendah. Media sosial saya meledak dengan tweet nyinyir ketika Mata lagi-lagi tidak dapat tempat di starting line-up. Bahkan tidak mendapat spot di bench. Mou dianggap sebagai perusak karir katanya, melempar nama Kaka dan Casillas sebagai contoh sahih. Tapi jika ada yang karirnya dirusak oleh Mou, individu bernama John Mikel Obi, yang jadi Man of The Match hari ini sudah lebih tahu.

Kurang lebih menghilang selama satu pertandingan, Mikel membeli posisi di sebuah sepak pojok, terbebas dari penjagaan dan menyongsong post-play Terry dengan setengah tendangan voli yang butuh teknik tinggi. Itu bukan gol yang biasa dicetak seorang volante. Tapi Mikel memang bukan seorang volante yang biasa.



Bakat Obi Mikel memang bakat yang luar biasa. Meski hanya 6 musim biasa yang bisa dipamerkan selama di Chelsea. Mikel muncul di scene internasional dalam satu saga transfer yang paling tidak biasa. Memulai karir di klub Norwegia, Lyn, Mikel sudah sempat dipertunjukkan sebagai pemain Manchester United pada bursa transfer 2005. Akhirnya, Mikel dipersengketakan dengan Chelsea dalam satu perkara transfer yang panjang. Mikel bahkan katanya sempat “diculik” Chelsea dan mengaku kepindahannya ke MU bukan kemauannya melainkan paksaan agen dan klub. Chelsea dituntut oleh MU karena melakukan tindakan curang dalam transfer. Dan akhirnya Chelsea terpaksa membayar 12 m £ ke MU sebagai penggantian biaya pembatalan kontrak dan 4 m £ ke Lyn Oslo.
Mikel berbaju United
16 m £ untuk pemain usia 18 tahun itu jumlah yang besar. Tapi Chelsea menganggap sepadan jumlah itu dengan talenta yang didapatkan. Mikel dianggap sebagai prospek sejak meledak pada World Youth U-20 edisi tahun 2005. Saat itu ada 2 prospek yang jadi pusat perhatian para scout seluruh tim di Dunia. Satu prospek berhasil memenuhi ekspektasi, bahkan bisa dibilang mengejek sambil mengacungkan jari tengah pada seluruh ekspektasi. Prospek yang telah menjadi legenda, memecahkan semua rekor yang bisa dipecahkan, menjadi timeless meski pada usia 26, menjadi seorang Lionel Messi. Dan satu prospek lain macet perkembangannya dalam 6 tahun yang medioker di Chelsea.

Mikel benar-benar pernah disandingkan dengan Lionel Messi. Head to head, toe to toe. Dua-duanya punya kreativitas, dua-duanya punya pace dan teknik untuk melakukan dribel yang eksplosif. Dua-duanya bisa mencetak ataupun menciptakan gol kapanpun merasa ingin. Dua-duanya bakat menyerang yang luar biasa. Seperti yang bisa dilihat di video ini



Disinilah Mikel jadi korban keputusan yang salah. Mourinho di tahun keduanya di Chelsea di anugerahi dua pembelian mahal lini tengah. Mikel dan yang saat itu baru saja masuk nominasi Ballon D’Or, Michael Essien. Cara bermain Essien mirip dengan Mikel yang merupakan All-Action Midfielder. Menjadi pembelian termahal Chelsea saat itu, tentu Essien yang jadi tokoh utama di lini tengah Chelsea. Mikel, dianggap sebagai prospek mendapat waktu bermain terbatas diantara trio Essien-Lampard-Makelele.

Malah ketika Makelele pergi, Mikel dipaksa menempati posisi Makelele. Makelele seorang jangkar yang berpengaruh. Bahkan para kritik menggunakan istilah “Makelele Role” untuk seorang jangkar lini tengah tanpa tugas menyerang. Karena fisiknya yang kuat, stereotip tubuh atlet Afrika, dan produktifitas Essien sebagai Box-to-Box, Mou tergoda memasang  Mikel menjadi Makelele. Tapi Mikel bukan seorang Makelele, dan tidak akan pernah jadi Makelele. Posisi Makelele menyegel drive, kemampuan dribel, dan kreasi Mikel. Meski kadang terlihat kemampuan operan diagonal dan visi bermain dan kemampuan tekel dan duel udara yang lumayan, perkembangan Mikel Berhenti.

Peraih silver ball U-20 World Cup yang sempat sejajar dengan Lionel Messi butuh waktu 7 musim untuk mencetak gol pertamanya di Premier League. Jika saja Mikel mempunyai iklim bertumbuh dan berkembang dengan tim yang dibangun di sekelilingnya mungkin akan ada satu lagi pemain kelas dunia yang menebar fantasi minggu ke minggu. Tapi hal itu tidak terjadi karena Mikel menjadi korban keputusan yang salah.  


Minggu, 22 September 2013
0213

No comments:

Post a Comment